resensi terbaru, pengertian resensi, contoh resensi, resensi novel, resensi buku, resensi cerpen, resensi laskar pelangi, arti resensi, resensi film

Senin, 23 Juli 2012

Anak Sejuta Bintang

Judul : Anak Sejuta Bintang
Penulis : Akmal Naseri Basral
Penerbit : Expose
Tahun Terbit : I, Januari 2012
Ketebalan : 405 halaman
Peresensi: Ady Ahmed
Sumber :  http://adyfir1428.blogspot.com/2012/03/perjalanan-panjang-penuh-cahaya.html
Keluarga adalah fundamen utama dalam pembangunan karakter seorang anak. Begitulah pesan yang tersirat dalam novel ini. Dan hal itu memang sepenuhnya benar, karena berawal dari keluarga-lah seorang anak mendapatkan segalanya. Mulai dari cinta, kasih sayang, pendidikan, pengalaman dan lain sebagainya yang dapat membentuk karakter seorang anak.
Seutuhnya, novel ini berkisah tentang masa kecil seseorang yang cukup terkenal di Indonesia. Seorang pengusaha yang kini mulai menggeluti dunia politik, Aburizal Bakrie, yang kerap disapa Ical. Tepatnya masa-masa kecil seorang Ical ketika mengenyam dunia pendidikan formal di SR (Sekolah Rakyat) Perwari.
Perwari adalah sekolah ternama setelah Perguruan Cikini (tempat Bung Karno menyekolahkan anak-anaknya). Berlatar kota Jakarta pasca kemerdekaan, Akmal Nasery Basral mencoba menceritakan hal-hal yang masih diingat oleh para tokoh-tokoh dalam novel ini.
Ical adalah seorang anak yang cerdas dan memiliki tekad sangat kuat. Ical selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam segala hal. Tidak hanya di rumah, tetapi juga di sekolah. Ia selalu ingin menjadi nomor satu di segala bidang, ia memiliki tekad untuk menjadi pemimpin ketika itu.
Dan ia berhasil mewujudkannya. Prestasi demi prestasi ia raih sehingga ia mendapatkan gelar “Anak Sejuta Bintang”. Banyak faktor pendukung yang mendorong Ical meraih tekad selain dirinya sendiri. Karena Ical, hidup diantara jutaan bintang yang bersinar terang.
Ical kecil memiliki kehidupan yang dinaungi penuh keberuntungan. Ical terlahir dari keluarga yang cukup kaya, begitu pula teman-temannya yang ketika berangkat sekolahpun diantar dengan mobil. Padahal, pada masa-masa tersebut dapat dikatakan kehidupan masyarakat Indonesia masih belum stabil.
Meskipun kisah Ical yang sedari awal sudah dipenuhi dengan keberuntungan dari segi materi, namun cukup banyak pelajaran dapat diambil dari kisah kecil seorang Aburizal Bakrie. Seperti guru-guru yang pada masa itu dapat menjadi suri tauladan para muridnya, karena selalu mengajarkan sikap-sikap positif bukan mengajarkan kebohongan. Teman-teman yang selalu ceria, menemani dan mendukung Ical.
Namun poin yang terpenting dari kisah kecil Ical adalah bagaimana peran keluarga dalam mencetak generasi penerusnya. Bagaimana keluarga Bakrie dapat memberikan hak-hak seorang anak, memberikan segala sesuatu di luar materi kepada putranya.
Cara memberikan perhatian, cara mendidik kedisiplinan, memberikan pengalaman-pengalaman melalui cerita, mengenalkan dunia luar kepada anak-anaknya dan yang lebih hebat adalah ketika Bakrie berhasil membangkitkan Ical yang terlanjur tenggelam dalam perasaan kegagalannya.
“Bintang paling terang dalam kehidupan Ical adalah Papa dan Mama. Karena cahaya cinta Papa dan Mama sehingga Ical bisa menemukan cahaya bintang-bintang lainnya” (halaman 399).
Novel setebal 405 halaman ini layak dibaca oleh keluarga-keluarga Indonesia, karena selain muatan pendidikan yang dapat menjadi contoh dalam mendidik putra-putra bangsa, banyak pula tersaji kisah-kisah inspiratif lainnya. Selain itu sedikit percikan kisah romantisme, sifat lugu dari tokoh-tokoh yang masih kanak-kanak yang membuat pembaca menjadi gemas dan terhibur, dan berontakan semangat yang menggebu-gebu mewarnai isi dari novel ini.
Selamat membaca!

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Dapatkan Pemberitahuan Terbaru Tentang Modem Bolt, Klik Follow pada Gambar Berikut:

Resensi Buku Terbaru
Tags :

Related : Anak Sejuta Bintang

0 komentar:

Posting Komentar