Bocah Jenius Memecahkan Pembunuhan Misterius

Judul : The Boy Sherlock Holmes #1 Eye Of The Crow; Mata Sang Gagak

Penulis : Shane Peacock

Penerjemah : Maria Lubis

Penerbit : Qanita

Tahun : I, Oktober 2011

Ketebalan : 368 halaman

Harga : Rp. 57.000,-

Peresensi : Ady Ahmed

Sherlock Holmes, tokoh detektif fiksi terkenal asal London. Berkat sentuhan tangan seorang Sir Arthur Conan Doyle, nama Sherlock Holmes melejit sebagai tokoh detektif hebat dengan ilmu deduksi yang dimilikinya.

Karya Sir Arthur Conan Doyle bukan hanya memuaskan penggila cerita misteri detektif saja, melainkan juga menginspirasi para penulis-penulis lain. Sebut saja Mitch Cullin, Tracy Mack dan Michael Citrin. Mereka semua meneruskan dan mengembangkan ide-ide cerita Sir Arthur Conan Doyle sesuai dengan kreatifitas mereka sendiri.

Kini, ada Shane Peacock yang membuat sebuah cerita tentang Sherlock Holmes. Kita tahu bahwa Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle dimulai setelah detektif itu berusia cukup tua. Peluang inilah yang diambil oleh Shane untuk membuat sebuah cerita awal atau masa kecil detektif handal tersebut.

Diceritakan, Sherlock Holmes masih berusia 13 tahun. Ia adalah putra keturunan separuh yahudi dan separuh Inggris. Hari itu, Holmes bolos sekolah dan pergi ke Trafalgar Square. Di tengah jalan, ia menemukan selembar koran Illustrated Police News, headline koran tersebut menyebutkan sebuah kasus pembunuhan atas seorang wanita. Holmes berfikir bahwa inilah kesempatan emas baginya untuk merubah hidupnya yang berada di zona kemiskinan. Holmes yang jeli melihat suatu keanehan dalam foto di koran pagi itu dan ia mulai mencari dan mengikuti jejak dari keanehan itu.

Mohammad Adalji, seorang Arab yang bekerja sebagai tukang potong daging (jagal), menjadi tertuduh karena malam itu ia tertangkap dengan tangan dan pisau yang tersimpan di dalam jaketnya berlumuran darah. Sialnya, Adalji mengucapkan sesuatu kepada Holmes yang sedang ikut dalam kerumunan massa untuk melihat penggiringan itu. Dan Holmes dianggap kenal dan bekerjasama dengan Adalji.

Holmes ikut ditangkap karena alasan tersebut sekaligus dituduh menyembunyikan barang bukti karena seorang Bobbie, telah melihat Holmes berada di tempat pembunuhan sebanyak dua kali. Bagaimana mungkin Holmes terlibat dan apa yang dipikirkan oleh polisi tersebut sehingga Holmes ikut ditangkap? Holmes dikurung dalam sel, sementara dalam jangka waktu 2 minggu lagi Adalji akan dihukum mati. Holmes bertekad untuk memecahkan misteri ini dan membebaskan Adalji.

Holmes berhasil bebas itu sudah tentu, namun bagaimana caranya? Menakjubkan. Holmes pun memulai petualangan memecahkan kasus pembunuhan itu dengan bekal pengamatan yang diturunkan dari ibunya dan beberapa pelajaran ilmiah dari ayahnya. Kesedihan Holmes tidak hanya sampai di situ, demi memecahkan misteri tersebut, Holmes harus kehilangan ibunya.

Sebuah jalan cerita yang sangat menarik dan menegangkan. Shane sukses membuat cerita awal kisah Sherlock Holmes dengan cerdas. Berbeda dengan karya Sir Arthur Conan Doyle yang dianggap oleh sebagian orang bahwa tokoh Holmes karangannya terlalu arogan dan seolah hanya Holmes yang mampu memecahkan sebuah misteri, Shane merubah anggapan itu bahwa dalam memecahkan misteri Holmes tidak mengandalkan kemampuan pengamatan semata, tetapi juga mengandalkan bantuan orang lain seperti Irene, ibunya dan Malefactor beserta geng jalanannya.

Bagi pecinta misteri detektif, terlebih lagi penggemar tokoh Sherlock Holmes, inilah satu sajian menarik lainnya yang mampu mengobati dahaga akan kisah detektif. Selamat membaca dan bertualang bersama sang Master!