The Kane Chronicles : The Red Pyramid

Judul              : The Kane Chronicles : The Red Pyramid

Penulis           : Rick Riordan

Penerjemah    : Aditya Hadi Pratama

Penerbit         : Mizan Publika

Cetakan          : Pertama, September 2011

Tebal              : 518 halaman

ISBN               : 978-979-433-652-6

Peresensi         : Nurul Latifah Kurnia Putri

Pernahkah anda membaca kisah petualangan dari salinan rekaman digital? Kali ini Rick Riordan, penulis yang terkenal dengan seri best seller Percy Jackson & The Olympians ini mampu membuat gebrakan terbaru dalam menyajikan kisah mitologi fantasi yang berjudul The Red Pyramid . Tak hanya ide cerita yang luar biasa , tetapi Rick juga mampu mengemas sudut pandang yang unik,  pikiran dua tokoh yang mengalami peristiwa dalam waktu bersamaan.

Dalam karyanya The Red Pyramid ,  Rick Riordan masih belum melepas ciri khas dewa dewi mitologi , suguhan kepercayaan kuno yang berlatarkan tanah kelahiran Musa dan Firaun ini menyodorkan rasa penasaran sebagai kekuatan untuk membangun daya tarik bagi penikmatnya, misalnya saja di awal cerita anda akan dituntut untuk mencari loker kombinasi yang menyimpan rahasia tokoh sentral dalam kisah petualangan ini,  hingga berujung dengan keinginan berangkat ke Brooklyn sebagai penutupan.

Singkat cerita, The Red Pyramid  mengisahkan dua orang kakak beradik yang terjebak dalam peristiwa mengerikan di Museum British, tidak hanya dihadapkan dengan situasi yang ganjil, Carter dan Sadie malah menjadi saksi hadirnya lima dewa dewi mesir kuno yang bangkit bersama dengan hancurnya batu Rosetta yang diledakkan oleh sang ayah.  Misi penyelamatan menjadi prioritas, tatkala Seth, salah seorang dewa yang terkenal sebagai biang keonaran menawan ayah mereka dalam sebuah peti yang bertabur emas dan permata. Lambat laun diketahui Seth tak hanya mengancam nyawa Carter dan Sadie tetapi juga mengancam seluruh kehidupan di dunia dalam rencananya rmembangun Piramida Merah.

Kenyataan yang mengejutkan akan senantiasa mengiringi perjalanan Carter dan Sadie dalam usahanya mengalahkan Seth, termasuk kemampuan magis yang tiba-tiba dimiliki oleh mereka serta hubungannya dengan para dewa dewi mesir yang telah bangkit. Satu persatu tokoh-tokoh asing mulai muncul dan mengakibatkan serentetan peristiwa yang menguras tenaga dan emosi, pertempuran dan dendam para dewa yang sulit untuk dielakkan, makhluk-makhluk yang berdatangan dari duat, huruf-huruf hieroglif yang bertaburan serta mantra-mantra yang membahayakan hingga pada akhirnya berujung dengan terungkapnya rahasia mengenai  cara menaklukkan Seth.  

Meskipun tokoh sentral dalam novel ini masih berusia belia namun Rick Riordan berani menyisipkan kisah cinta terpendam sebagai pemanis alur cerita, seperti ketertarikan Sadie pada sosok Anubis sang dewa kematian dalam wujud remaja yang sangat tampan berusia enam belas tahun, berkulit pucat, memiliki mata coklat serta rambut acak-acakan. Begitu pula dengan Carter yang diketahui memendam perasaan kagum terhadapa Zia Rashid, gadis cerdas nan keras yang merupakan anggota dari Dewan Kehidupan.

Beralih kepada keunggulannya sebagai penulis yang intelek, Rick Riordan piawai menghasilkan kisah yang tidak hanya dinikmati dari segi fantasinya saja tetapi juga dari segi ilmu pengetahuan, secara tidak langsung The Red Pyramid  telah mengulas Sejarah dan Mitologi Mesir yang dikemas khusus ke dalam kisah fantasi, mulai dari mesir di abad kuno hingga abad modern, lengkap dengan situs dan artefak yang bernilai historis. Tak heran bila The Red Pyramid menyabet tiga penghargaan sekaligus, dintaranya The 5th to 6th Grade Book of the year versi New York Times Children Booklist, School Library Journal Best Book of 2010, dan Nominasi 2011 Red House Children’s Book Award. Secara keseluruhan, The Red Pyramid merupakan karya apik yang sayang untuk dilewatkan.