Judul Buku : Ungkapan Hikmah
Penulis : Komaruddin Hidayat
Penerbit : Noura Books
Tahun terbit : Maret 2013
Tebal buku : 376 halaman ; 13x21 cm
ISBN : 978-602-7816-39-8
Peresensi : Nursodik El Hadee
Apa sesungguhnya yang paling dicari dalam hidup ini? Harta yang berlimpah, jabatan, kekuasaan atau kah yang lainnya ? Bahwa sesungguhnya harta, jabatan, atau apa pun yang dicari dan diburu dalam hidup ini pada dasarnya adalah keinginan untuk mendapatkan kebahagiaan. Lalu, bisakah harta dan jabatan menjamin kebahagiaan?
Melalui serangkaian kata-kata bijak penulis buku bestseller ini mengajak kita untuk memilih jalan kebahagiaan melalui hidup yang bermakna, memburu harta dan jabatan dengan mengayuh roda usaha. menjadikan harta dan jabatan itu untuk membuat hidup kita bermakna. Dalam buku berjudul Ungkapan Hikmah ini menelusuri satu demi satu ungkapan-ungkapan bijak sang cendekiawan Muslim.
Berawal dari kata untuk menemukan makna, Komaruddin Hidayat menghimpun kesan dan suasana hati, emosi, dan pikiran kita ketika melihat dunia sekeliling, baik situasi sosial, lingkungan alam, persahabatan, maupun kehidupan keluarga. Lewat tulisan-tulisan singkat, Komaruddin Hidayat mengajak berdialog dengan membuka mata, menemukan makna, menyibak fenomena untuk menangkap neumena. (hal vii).
Dalam buku ini Untaian demi untaian kata dihimpun dalam dua belas mozaik. Menyapa Semesta dengan Cinta, Roda-roda Usaha, Melukis Surga dalam Keluarga, Arti sebuah Persahabatan, Belajar Menjelajahi Pribadi, Cinta Tuhan Menebar pada Keragaman, Merawat Keagungan Pribadi, Bangsa yang Punya Hati, Bekal Pulang Kampung, Menengok Jendela Hati, Bukan Sekadar Kebahagiaan, Hening dalam Keramaian.
Secara kodrati, tiap-tiap manusia memiliki potensi yang telah diberikan Tuhan secara beragam. Ibarat Pematung hebat, akan selalu melihat potensi keindahan dalam batu yang keras sekalipun. Artinya potensi telah mengendap dalam diri manusia sejak ia dilahirkan, dan sesugguhnya sejak kecil manusia telah memiliki ragam potensi yang siap untuk ditumbuhkembangkan dalam keluarga. Keutuhan sebuah keluarga bagaikan sebatang pohon yang tumbuh dari batang, dahan, ranting, daun, dan buahnya. Masing-masing memiliki keistimewaan peran dan fungsi yang beragam. Pohon keluarga itu tumbuh dengan subur bila sirami dengan iman, cinta kasih, semangat belajar, kerja keras, dan keceriaan, serta sikap optimis. (hal 72-74)
Setiap diri kita mempunyai peluang untuk mendapat musibah, “Jika tidak mampu menahan arus jangan menyeberangi sungai. Jika tak sanggup melawan godaan teman, pilihlah teman yang member aman dan damai”. Artinya Dalam pergaulan, kita mempunyai banyak sahabat yang cukup beragam kita sering dihadapkan dengan sahabat atau kenalan yang punya potensi menjerumuskan kita, terkadang karena demi persahabatan kita rela berkorban untuk tenggelam dalam kubangan yang belum tentu kita bisa keluar dari situ. (hal 86)
“Karena hidup ini adalah panggung sandiwara, pilihlah peran yang baik, nyaman, dan menyenangkan”. Maknanya meski semua peran dalam hidup memiliki manfaat masing-masing, diharapkan kita dapat memilih peran yang terbaik. Mendapatkan peran terbaik atau peran yang hebat bukan terletak pada jenis pekerjaan atau profesi yang kita ambil, tetapi walau jalanan kian semrawut, bagaimana kita bisa melakoninya dengan penuh kesungguhan dan ketulusan. (hal 138)
Kemudian dalam buku setebal 376 halaman ini juga dijelaskan bagaimana penulis mengekspresikan betapa Indahnya perbedaan dengan keberagaman agama, ideologi, dan etnis menjadi kekayaan budaya manusia.
Melalui buku ini kita belajar menjalani, dan berbagai makna kehidupan serta menciptakan situasi yang terbaik. Buku ini adalah “pengawal” yang bijak dan Indah untuk membuka mata, menangkap makna setiap kata dalam kehidupan.
Resensi Oleh Nursodik El Hadee Dimuat di Jateng Pos, 12 Mei 2013
0 komentar:
Posting Komentar