resensi terbaru, pengertian resensi, contoh resensi, resensi novel, resensi buku, resensi cerpen, resensi laskar pelangi, arti resensi, resensi film

Jumat, 07 Juni 2013

Diskusi Agama Punya Seribu Nyawa di Masjid Al Muhajirin

Pak Komar menjelaskan soal Agama punya SERIBU nyawa


Kamis 6 Juni 2013 bertempat di Masjid Al Muhajirin, Bukit Pamulang Indah. Telah berlangsung acara diskusi buku “Agama Punya Seribu Nyawa” yang ditulis oleh Prof Komarrudin Hidayat, rector UIN Syarif Hidayatullah. Acara diselenggarakan pada malam hari selepas isya. Peserta terdiri dari jamaah Masjid Al Muhajirin lingkungan Bukit Pamulang Indah dan undangan. Acara dibuka dengan pembacaan Al-Quran oleh Ibu-ibu pengajian Al Husna, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Yayasan Al Munawwarah yang menjadi pengelola Masjid Al Muhajirin.

Lanjut ke acara inti, diskusi buku bersama Prof. Rusmin Tumanggor dan Prof Komaruddin Hidayat yang dimoderatori oleh Drs. Sugeng Hidayat. Prof. Rusmin dalam pembahasannya memaparkan agama menjadi sumber legitimasi hukum, agama bisa menjadi sumber kebahagiaan juga sumber bencana. Salah persepsi/pemahaman di dalam agama bisa menjadi sumber masalah. Kesalahan persepsi dalam agama bisa juga dikarenakan karena pemahaman agama yang tidak menyeluruh, agama hanya diambil bagian-bagian yang menguntungkan saja. Mengapa orang yang berpuasa dan shalat juga melakukan korupsi? Hal ini mungkin terjadi akibat orang itu memahami setiap dosa manusia dapat di ampuni, namun karena pemahaman yang salah, kesalahan terus dilakukan berulang-ulang. Buku agama punya seribu nyawa yang ditulis oleh Prof Komar membuka perspektif baru dalam memahami agama, terutama dalam kesehatan spiritual seseorang.

Jamaah DKM Al Muhajirin memenuhi masjid Al Muhajirin guna menyimak Diskusi Agama punya Seribu Nyawa.

Selanjutnya, Prof Komaruddin Hidayat memaparkan pembahasannya, setiap pembaca buku Agama Punya Seribu Nyawa dalam meraih kesimpulan isi buku sangat dipengaruhi oleh perspektifnya dalam memandang buku tersebut. Dalam buku agama punya seribu nyawa, prof komar tidak membahas secara khusus agama tertentu namun agama dalam arti luas, global. Komponen agama ada 4 yaitu 1. Adanya kepercayaan akan adanya TUHAN, 2. Adanya kepercayaan tentang adanya kehidupan setelah kematian, 3. Adanya sang penyampai risalah, pembawa atau nabinya, 4. Ada kitab sucinya. Agama di dunia terdiri dari ribuan agama dan semuanya menyakini hal tersebut sesuai ajarannya masing-masing. Saat umat Islam menyakini bahwa ia akan masuk surga, umat lain juga menyakini dengan ajarannya ia akan masuk surga. Dalam kutipan buku agama punya seribu nyawa, agama itu ibarat aliran sungai yang ke semuanya akan bermuara di samudera. Seseorang diberikan kebebasan untuk memilih agama, namun harus menerima konsekuensi dari pilihannya itu dan bertanggung jawab. Dalam hal soal keyakinan terkadang sesame umat beragama saling mengkafirkan. Kafir dalam bahasa inggris cover artinya tertutup. Kafir menurut komaruddin hidayat ada 3 jenis: 1. Kafir karena kondisi geografis, artinya seseorang  terhalang kondisi alam yang menyebabkan dirinya tidak bisa menerima risalah dari seorang nabi, 2. Kafir karena kondisi keluarga, kebudayaan atau lingkungan, artinya seseorang menjadi terutup  karena berada pada lingkungan yang tertutup, 3. Kafir karena sombong, menolak kebenaran, mengetahui tapi mengingkari. Alloh amat murka kepada orang yang sudah mengetahui kebenaran namun tetap mengingkari.

Bazar Buku Agama Punya Seribu Nyawa dan Buku-buku Pak Komaruddin lainnya

Ada beberapa faktor yang menyebabkan agama tidak akan pernah mati: 1. Manusia cinta dengan kebaikan, 2. Manusia cinta dengan kebenaran, 3. Manusia cinta dengan kedamaian. Agama yang membawa semua factor tersebut kebaikan, kebenaran, kedamaian akan tetap abadi seiring kepercayaan adanya Tuhan.

Manusia yang cinta dengan Tuhan pasti amatlah rindu, cinta itu rindu, rindu itu bisa diobati dengan bertemu, manusia yang cinta dengan tuhannya pastilah sangat ingin bertemu dengan Tuhannya dan pertemuan itu hanya bisa digapai setelah ia mati. Manusia yang mencintai Tuhannya tidak takut mati, namun mati yang seperti apa, mati yang khusnul khotimah yang membawa banyak amalan dalam kehidupan. Kehidupan adalah ladang untuk menuai benih, salah satunya dengan jalan memilih agama. Agama yang dipilih agama yang membawa kepada Tuhan.
Acara ditutup dengan pembagian doorprice dari NouraBooks oleh Mc dan doa.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Dapatkan Pemberitahuan Terbaru Tentang Modem Bolt, Klik Follow pada Gambar Berikut:

Resensi Buku Terbaru
Tags :

Related : Diskusi Agama Punya Seribu Nyawa di Masjid Al Muhajirin

0 komentar:

Posting Komentar