Judul : Mendeteksi Potensi Unggul Anak
Peresensi : Badiatul Muchlisin Asti
Media : Tribun Jogja
Edisi : 13 April 2014
TRIBUN JOGJA - Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya sukses dalam kehidupannya. Sayangnya, banyak orangtua yang 'tersesat'dalam cara mengantarkan anaknya menuju kesuksesan.
Banyak orangtua yang tidak mengetahui potensi unggul anaknya, akhirnya anaknya 'terjerumus' ke dalam sekolah atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan potensinya. Akibatnya, anak tidak mampu mencapai puncak kecemelangan kariernya, bahkan tidak menikmati pekerjaannya. Pada gilirannya anak juga tidak bahagia dalam hidupnya.
Banyak orangtua yang tidak mengetahui potensi unggul anaknya, akhirnya anaknya 'terjerumus' ke dalam sekolah atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan potensinya. Akibatnya, anak tidak mampu mencapai puncak kecemelangan kariernya, bahkan tidak menikmati pekerjaannya. Pada gilirannya anak juga tidak bahagia dalam hidupnya.
Melalui buku ini, konsultan parenting, Ayah Edy mengingatkan tentang pentingnya orangtua mengetahui potensi anaknya, agar dapat mengasah potensi itu sedini mungkin sehingga akan cepat bersinar.
Anak-anak yang diketahui potensinya sejak dini, kemudian diasah dengan baik sesuai potensinya, maka ia akan meraih sukses dan bahagia secara lebih cepat.
Ayah Edy memberikan contoh artis Agnes Monica yang sejak dini diasah potensinya oleh orangtuanya. Orangtua Agnes Monika telah menemukan potensi unggul anaknya pada usia balita, lalu mengembangkan potensi itu sejak Agnes berusia tiga tahun. Hasilnya, Agnes berhasil menjadi penyanyi dan penari yang kini namanya semakin berkibar di luar negeri. Agnes menjadi diva yang matang di usianya yang terbilang masih sangat muda.
Memang, setiap anak lahir dengan potensinya masing-masing. Ibarat binatang, setiap binatang memiliki keunggulannya masing-masing. Burung elang unggul dengan kemampuan terbangnya, bebek dengan kemampuan berenangnya, tupai dengan kemampuannya memanjat pohon, dan seterusnya. Kemampuan yang merupakan potensi unggulan itu tidak bisa dipertukarkan dan dipaksakan antar masing-masing binatang, begitu pun potensi unggul pada setiap anak.
Lalu bagaimana mendeteksi atau mengetahui potensi unggul anak? Menurut Ayah Edy, perilaku anak sehari-hari sesungguhnya adalah petunjuk awal tentang potensinya (halaman 6). Sebelumnya Ayah Edy menyatakan, banyak anak di zaman sekarang yang memiliki bakat/potensi lebih dari satu.
Seorang anak bisa jago melukis, cemerlang bermain piano dan pandai matematika sekaligus. Potensi unggul adalah potensi yang terbaik di antara semua potensi yang ia miliki. Potensi unggul inilah yang harus ayah dan bunda temukan dalam diri setiap anak (halaman xiii-xiv).
Dalam buku ini, Ayah Edy menunjukkan lima langkah pemetaan potensi unggul anak. Langkah pertama, menyusun program stimulasi dengan cara mengenalkan anak pada semua jenis profesi yang berhubungan dengan dunia industri, jasa, kerajinan, kesenian, serta berbagai macam pameran dan pentas-pentas seni. Ajaklah anak sesering mungkin melihat sebanyak-banyaknya melihat aktivitas dan profesi yang ada di dunia ini (halaman 40).
Langkah kedua, membuat daftar minat dan bakat. Caranya, buatlah sebuah daftar yang berisi aneka aktivitas atau bidang yang diminati anak. Kumpulkan sedikitnya sepuluh aktivitas atau bidang (halaman 48), lalu dari sepuluh bidang dibuat skor yang paling diminati anak.
Langkah ketiga, ujicoba minat dan bakat anak. Misalnya jika anak ingin jadi pemain piano, untuk membuktikan apakah minatnya juga didukung oleh bakat yang kuat (halaman 49).
Langkah keempat, penajaman profesi. Misalnya, bila anak tertarik pada pesawat, coba dalami pesawat apa yang lebih ia suka, apakah pesawat komersil atau pesawat tempur? Kemudian aspek apa yang ia sukai dari sebuah pesawat, apakah ia tertarik pada desain, engineering, atau manajemennya? Apakah ia tertarik pada pilot yang menerbangkan pesawat atau justru bermimpi membangun pesawat yang lebih canggih? (halaman 56).
Dari penajaman itulah, kita akan menemukan inti dari profesi impian anak sesungguhnya. Adapun langkah yang terakhir atau langkah kelima adalah make a life plan atau tujuan yang spesifik telah ditentukan. Bantu anak membuat life plan ibarat peta yang akan membimbing anak untuk sampai di tujuannya (halaman 61).
Masalah bisa saja muncul, yaitu saat anak ingin berpindah jalur ketika life plan sudah dirancang. Ini sangat mungkin terjadi. Apa saja penyebabnya? Apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi agar hal itu tidak terjadi? Atau apa yang dilakukan bila hal itu terjadi?
Ayah Edy, konsultan parenting dan penggagas Indonesia Strong Home dengan cakap menjawabnya. Buku ini sangat penting sebagai kompas dalam mendeteksi potensi unggul anak. Tujuannya agar orangtua dapat menemukan potensi unggul anak. Tujuannya agar orangtua dapat menemukan potensi unggul anak dengan baik, sehingga kemudian anak dapat terasah potensinya sejak dini, hingga pada gilirannya kelak mereka dapat mencapai puncak kesuksesan dan bahagia. (gya)
*Badiatul Muchlisin Asti
penulis lepas, pegiat literasi, dan Ketua Yayasan Mutiara Ilma Nafia.
tinggal di Grobogan
0 komentar:
Posting Komentar